Cara-Cara Kucing Berkomunikasi

Walaupun kucing kesayanganmu bersikap manis dan ramah, tentunya dia tetaplah seekor predator dengan insting berburu dari nenek moyangnya.

Catlovers perlu memaklumi bahwa kucingmu bisa saja melakukan hal-hal yang kamu larang saat berinteraksi dengannya. Ini bukan karena si kucing merasa lebih dominan darimu, tetapi karena kucingmu tidak bisa  melawan insting alaminya.

Kucing yang memiliki sikap yang baik biasanya diasuh dengan baik juga oleh pemiliknya. Kucing seperti ini biasanya bersifat waspada, mandiri, dan selalu ingin tahu.

Jika sebaliknya kucing bersifat penakut, tidak mandiri, dan selalu mencari perhatian, kemungkinan kucing tersebut tidak diperlakukan dengan baik atau kurang bersosialisasi saat kecil yaitu pada umur 6-16 minggu.

Sikap Kucing

sikap kucing
Sikap Kucing | Kadang Menggemaskan

Jika kamu memperhatikan dan menganalisa sikap kucing kamu, kamu akan menyadari perbedaan halus pada suara dan bahasa tubuh si mpus. Dengarkan suaranya saat beraktivitas dan kamu dapat membedakan arti suara yang dikeluarkan ketika merasa lapar atau senang.

Suara vokalisasi mengeong berbeda antara satu kucing dan kucing lainnya. Contoh saja Kucing Siam yang cenderung sangat aktif “berbicara” dengan pemiliknya, sementara kucing lainnya tidak.

Dengkuran yang dilakukan tanpa jeda saat menarik dan membuang napas bisa dikategorikan sebagai indikasi rasa puas. Anak-anak kucing mulai mendengkur saat berumur satu minggu.

Mereka biasanya mendengkur saat diberi makan sebagai cara komunikasi dengan induknya untuk menginformasilam bahwa mereka dalam kondisi sehat. Anak-anak kucing memiliki dengkuran yang unik dan berbeda yang membuat induknya segera dapat mengenali anak yang mana yang sedang berusaha berkomunikasi.

Rasa takut, marah, dan tidak puas akan kucing ditunjukkan dengan mendesis dan menggeram. Suara geraman yang tinggi akan merendah saat seekor kucing sedang berburu.

Beberapa kucing “berkicau” dan mengeluarkan liur sebagai antisipasi atau rasa senang saat melihat sesuatu untuk diburu. Suara lolongan yang dibuat buat dan berintensitas tinggi adalah bentuk komunikasi sesame kucing, dan biasanya dapat terdeteksi pada kucing betina saat marah.

Bahasa Tubuh Kucing

Bahasa Tubuh Kucing

Saat kucing sedang merasa baik, telinganya berdiri tajam dan kumisnya rileks. Ketika berada di pangkuan yang nyaman, kucing biasanya mendengkur dan kakinya bergerak meremas, gerakan membuka dan menutup seperti saat menempel pada payudara induknya saat menyusu.

Jika kumisnya tegang, telinga menempel ke belakang, pupil mengecil, dan bulunya naik, khususnya sepanjang tulang punggung sampai ekor berdiri, tandanya kucing ingin berkelahi.

Bulu yang berdiri maksimal diikuti dengan punggung yang melengkung sehingga kucing terlihat besar. Mata melotot dan kumis dan telinga yang datar adalah tanda-tanda ketakutan. Kumis adalah organ yang memiliki sensitifitas tinggi terhadap sentuhan dan terkadang digunakan untuk bersahabat dengan kucing lain.

Daerah Teritorial Kucing

Daerah Teritorial Kucing
Daerah Teritorial

Kucing adalah hewan malam dan dapat menghabiskan waktu sampai 16 jam dalam sehari untuk beristirahat, jika tidak sedang tidur. Sebagai pemburu, mereka menyimpan energi untuk meningkatkan kekuatan saat mengejar target. Insting mereka saat keluar adalah untuk berburu mahluk kecil.

Hal inipun dapat dideteksi saat anak kucing bermain dengan mainan dan dedaunan. Pendengaran, penglihatan dan penciuman cocok dengan tuntutannya untuk mengamati dan berburu, dan indera ini lebih tajam daripada manusia.

Kumis juga merupakan indera tambahan, berlaku sebagai sensor yang dapat merasakan benda yang dekat. Kumis juga dapat digunakan sebagai bahasa tubuh kucing untuk bersahabat dengan kucing lain.

Kucing adalah hewan social dan akan memulai hubungan dengan hewan lain atau menjadi bagian dari lingkungan kucing jika berada diluar. Komunitas ini bersifat hirarki, yang memiliki kekuasaan dan daerah teritori.

Kucing jantan dan betina secara halus menyatakan daerah teritorinya dengan mengusap usapkan kepalanya pada objek atau manusia yang menjadi hak teritorinya.

Mereka meningglkan jejak aroma yang diproduksi oleh kelenjar yang berada pada beberapa bagian tubuh, tapi  khususnya sekitar telinga, leher dan kepala bagian belakang. Aroma ini juga dikeluarkan dari telapak kakinya saat kucing menggaruk untuk menajamkan kukunya.

So Catlovers, kamu jadi semakin mengertikan kenapa kucing kita melakukan hal-hal yang kita anggap biasa. Tenang saja cattery.co.id akan selalu mengupdate cerita untuk kamu mengenai kucing kita.

Tinggalkan komentar